Kita tahu bahwa Aceh memiliki status istimewa dengan provinsi lain, bisa dilihat dengan sumbangan rakyat Aceh kita (Indonesia) dapat memiliki pesawat pertama, selanjutnya emas di tugu monas juga merupakan sebagian besar sumbangan rakyat Aceh.
Aceh merupakan provinsi paling barat Indonesia yang letaknya tepat di ujung. Kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga punya Aceh, dan perlu di hormati keberadaannya seperti kata Amien Rais di tahun 1999
Aceh merupakan provinsi paling barat Indonesia yang letaknya tepat di ujung. Kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga punya Aceh, dan perlu di hormati keberadaannya seperti kata Amien Rais di tahun 1999
Orang Aceh sanggar jika dilanggar atau khianati janjinya tapi menghormati semua suku jika tak pernah berkhianat, orang Aceh senang dan bangga dengan semua suku bangsa, tak pernah memusuhi yang berbeda suku, ras dan agama, namun jika mereka dikhianati mereka akan memberontak. Bahkan saudara sendiri pun bisa dianggap musuh. "Jangan berjanji jika mengingkari, jangan meminta jika tak tau balas budi" mungkin ini kata-kata yang tepat untuk setiap suku yang berkuasa.
Jangan mengaku Aceh jika masih terbesit dalan jiwa bulan bintang bukan bendera Aceh dan punya kelompok semata, jangan mengaku Aceh jika malu dengan logat nya yang keras, Jangan mengaku Aceh jika malu dengan Bahasa Aceh.
Hati-hati pemikiran yang sudah dirasuki dengan kemewahan, kepadanan dan bergelimangan harta akan melupakan jati diri anda sebagai rakyat Aceh.
Kita memang keras, kita memang keturunan pejuang, kita memang bangsa yang terhormat. Mengapa harus malu mengakui diri sebagai bangsa yang merdeka.
Perjuangan masih panjang, pantang mundur walau masih banyak yang harus diperbaiki untuk Aceh yang lebih maju.
Mereka adalah suku yang iri terhadap keistimewaan Aceh maka memiliki berbagai alasan untuk tidak melepaskan satu provinsi kecil di ujung sumatera. Rakyatnya pun tak begitu banyak jumlahnya dibanding suku mereka.
Mereka membangun dengan berbagai macam insfrastuktur, bangunan menjulang tinggi, jalan yang layak di pedalaman. Sementara kita disini ingin makan saja susah. Apa ini yang disebut pemerataan pembangunan? Bukankah ini penindasan ala baru? Coba dipikir dan dibandingkan! Layakkah Aceh menjadi negara? Bukan karena ego politik namun karena kesetaraan sosial belum dijalankan. Maka rakyat disini menginginkan satu kejelasan pasti yaitu rindu akan hidup "bernegara".
Comments
Post a Comment